Rabu, 03 Oktober 2012

kepribadian konselor


PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Pendidikan bisa didapatkan dimana saja, salah satunya di lembaga pemerintahan yaitu Sekolah. Hampir di setiap sekolah mempunyai guru BP atau yang sekarang biasa disebut guru BK (Bimbingan Konseling). Dan yang namanya guru pasti akan berhadapan dengan siswa, begitupula dengan guru BK. Tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia yang seutuhnya. BK secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh. Sebagai individu siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain, sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkungan siswa juga tidak dapat lepas dari masalah. Menyadari akan hal diatas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya yang dinamakan konseling atau layanan konseling. Kepribadian konselor juga merupakan faktor yang menentukan jalannya konseling. Ada siswa atau konselii yang tidak mau ke ruangan konselor untuk melakukan konseling karena kepribadian konselor yang mereka anggap judes, keras, dan menakutkan. Oleh karena itu selain ilmu, seorang konselor juga harus mempunyai kepribadian yang baik, berkualitas dan dapat di pertanggung jawabkan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1)      Apa pengertian konselor?
2)      Bagaimana sikap dan kepribadian konselor dalam membantu konseli?

C.    TUJUAN
1)      Tujuan Umum
Secara umum pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap seorang konselor dalam membantu klien menyelesaikan masalahnya.
2)      Tujuan Khusus
a.       Membantu saya lebih mengerti tentang apa itu konselor
b.      Menjadi bahan ajar bagi saya sebagai seorang calon konselor dengan mengetahui berbagai sikap dan kepribadian konselor.



PEMBAHASAN

1.     Pengertian Konselor
Konselor adalah orang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan BK kepada peserta didik di satuan pendidikan yang sering disebut guru BK atau guru Pembimbing. Konselor tidak hanya bergerak di bidang pendidikan, tapi juga pada bidang organisasi, penanganan bencana, bidang industri dan konseling secara umum di masyarakat.

2.     Sikap dan Kepribadian Konselor
Seorang konselor harus mempunyai kepribadian yang efektif dan juga baik. Sukses tidaknya dalam praktik konseling sangat tergantung pada kepribadian konselor. Ada beberapa sikap yang perlu di perhatikan oleh seorang konselor:
o   Pemahaman diri
o   Dapat dipercaya
o   Jujur
o   Kuat
o   Hangat
o   Sabar
o   Memiliki kesehatan psikologi yang baik
o   Empati
1)      Pemahaman diri
Seorang konselor harus mampu memahami dirinya sendiri dan harus tau apa-apa saja yang akan dia lakukan.
2)      Dapat dipercaya
Hal ini sangat pening karena menyangkut pribadi klien. Apa bila konseor tidak dapat dipercaya, klien akan merasa terancam akan hal-hal pribadi yang akan diungkapkan kepada konselor sehingga proses konseling tidak berjalan lancar atau tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus dipupuk dan ditumbuhkan terlebih dahulu. Apa bila kepercayaan sudah tertanam pada diri klien kepada konselor maka konseling akan berjalan dngan maksimal. 
3)      Jujur (honesty)
Jujur merupakan komponen yang sangat penting bagi jalannya konseling, baik dari pihak konselor maupun klien. Karena apa bila konseling berjalan dengan jujur, keterbukaan, maka konseling akan berjalan dengan baik dan menghasilkan pemecahan masalah yang memuaskan pula.
4)      Kekuatan (strength)
Arti kekuatan disini adalah seorang konselor harus memiliki sikap tabah dalam menghadapi masalah, dapat mendorong klien untuk mengatasi masalahnya, dapat menanggulangi kebutuhan dan masalah pribadi. 
5)      Bersikap hangat
Seorang konselor harus ramah, penuh perhatian, dan dapat memberikan kasih sayang kepada klien yang sedang mempunyai masalah, sehingga klien merasa nyaman dan diperhatikan dalam proses konseling untuk konselor. Dengan begitu klien akan membuka dirinya, sehingga apa yang diceritakan sesuai dengan apa yang dihadapi klien.
6)      Memiliki kesehatan psikologi yang baik
Konselor dituntut untuk memiliki kesehatah psikologis yang baik, bahkan harus lebih baik dari kliennya. Karena konselor harus menghadapi klien yang keadaan psikologisnya sedang bermasalah atau kacau, agar konselor dapat membantu memecahkan masalah klien dengan baik.
7)      Empati (emphaty)
Seorang konselor harus menanamkan perasaan empati didalam dirinya. Empati ialah mampu merasakan problem atau masalah seperti orang itu merasakannya, tetapi konselor tidak bisa hanyut dalam perasaan klien.

Rabu, 23 Mei 2012

BIMBINGAN DAN KONSELING

Berbicara mengenai pelayanan Bimbingan dan Konseling terutama di sekolah-sekolah berdasarkan pengalaman. Menurut saya, bimbingan konseling itu adalah bentuk pengarahan/bantuan dari seorang konselor kepada peserta didik/konseli yang bermasalah. Peserta didik adalah mereka yang membutuhkan pengajaran, yang diajar dan dilatih oleh pendidik/guru di suatu lembaga pemerintah (Sekolah).
Dari pengalaman yang saya lihat,dengar dan rasakan dimulai dari saya masih duduk di bangku SMP hingga SMA mengenai bimbingan konseling/BP tidaklah sama/tidak jelas dengan apa yang saya pelajari saat ini di FKIP/IP/prodi BK. Masih banyak terjadi kesalahpahaman tentang BK diluar sana,baik di masyarakat luas maupun sekolah terutama peserta didik. Kesan yang tertangkap dimasyarakat terutama orangtua murid, BK tugasnya menyelesaikan anak yang bermasalah sehingga ketika orangtua dipanggil ke sekolah apalagi yang memanggil guru BK, maka orangtua akan menjadi malu dan berpikir ada apa dengan anaknya, bermasalah ataukah mempunyai masalah apa. Hal ini menurut saya dikarenakan kurangnya pemahaman dari pihak sekolah maupun masyarakat tentang tugas dan fungsi seorang konselor.
seorang pembimbing mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu:
a. Mengadakan penelitian atau observasi terhadap situasi/keadaan
sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga, mengenai aktivitasaktivitas yang lain.
b. setelah penelitian atau observasi tersebut maka pembimbing bisa memberikan saran-saran/pendapat kepada kepala sekolah ataupun pengajar yang lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.
c. Menyelenggarakan bimbingan-bimbingan terhadap anak-anak, baik yang
bersifat preventif, preservatif maupun yang bersifat korektif atau kuratif.
1) Yang bersifat preventif yaitu dengan tujuan menjaga jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan, menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.
2) Yang bersifat preservatif ialah usaha untuk menjaga keadaan yang telah baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang baik menjadi keadaan yang tidak baik.
 3) Yang bersifat korektif ialah mengadakan konseling kepada anak-anak yang mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri dan membutuhkan pertolongan dari pihak lain.
  4) Kecuali hal-hal tersebut diatas, pembimbing dapat mengambil langkah-langkah lain yang dipandang penting demi kesejahteraan sekolah atas persetujuan kepala sekolah.
Dengan adanya kesalahpahaman seperti itu, maka  tidak ada juga kerjasama, dan hal seperti ini banyak terjadi di sekolah-sekolah. Akibatnya guru pembimbing/konselor diberi tugas sebagai “POLISI SEKOLAH” yang memenggil, menghukum dan mengurus siswa yang bermasalah. Polisi sekolah adalah image atau makanan sehari-hari bagi seorang konselor sekolah. Meskipun itu tidak benar, namun masyarakat sekolah sudah salah paham tentang posisi konselor. Bagi siswa-siswa yang bermasalah berhadapan dengan guru BK/BP seperti berhadapan dengan seorang hakim di meja hijau, karena disana mereka merasa seakan-akan konselor mau mengadili dan menghakimi mereka. Mereka beranggapan bahwa siapa saja yang masuk ruangan BK atau berhadapan dengan guru BK pasti akan kena masalah.









"sebagai seorang konselor juga harus bisa kreatif dan menerapkan program layanan konseling pada tiap-tiap sekolah agar tidak mendapat image yang tidak sesuai."
Layanan konseling meliputi :
  1. Layanan Orientasi : layanan yang memungkinkan siswa memahami lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang dipelajari untuk mempermudah dan memperlancarkan peran siswa
  2. Layanan Informasi : yang memungkinkan siswa menerima, memahami, berbagai informasi.
  3. Layanan Penempatan dan Penyaluran : memungkinkanm siswa memper- oleh penempatan yang tepat.
  4. Layanan Penguasaan Konten: memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam menguasai materi yang cocok dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya.
  5. Layanan Konseling perorangan : memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk mengentaskan permasalahan.
  6. Layanan Bimbingan Kelompok : memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas topik tertentu.
  7. Layanan Konseling Kelompok : memungkinkan siswa masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan untuk membahas dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
  8. Layanan Konsultasi: memungkinkan seseorang memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang lain yang menjadi kepeduliannya.
  9. Layanan Mediasi: memungkinkan pihak-pihak yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.

Yalen Elen Pit ay


Tugas saya sebagai seorang Konselor
“Menanamkan nilai,membangun kesadaran kepada orang2 untuk bangkit ke jalan yang benar”      nasihat dr Bpk Selly Tokan






“Sebuah kesuksesan bisa dicapai dengan baik jika kita dalam keadaan terbebas dari masalah.
Maka jangan ragu dan bimbang untuk mengutarakan masalah yang kita hadapi kepada orang yang kita percaya/konselor untuk mendapat solusi yang terbaik….”